Lebih Mengenal seorang Maestro Mochtar Embut
Awal Kehidupan dan Karier Seni
Mochtar Embut lahir di Indonesia pada masa sebelum kemerdekaan. Meskipun informasi detail mengenai tanggal lahir dan riwayat pribadinya tidak banyak terdokumentasi, namanya dikenal luas di dunia seni dan kebudayaan Indonesia, terutama di bidang musik dan sastra.
Ia aktif menulis, menggubah lagu, serta terlibat dalam kegiatan kebudayaan sejak masa awal Republik Indonesia berdiri. Mochtar termasuk generasi seniman yang memiliki semangat nasionalisme tinggi menggunakan karya seni untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan partisipasi rakyat dalam kehidupan bernegara.
Lahirnya Lagu “Pemilihan Umum”
Lagu “Pemilihan Umum” diciptakan oleh Mochtar Embut pada tahun 1955, bertepatan dengan Pemilu pertama di Indonesia. Pemilu 1955 merupakan tonggak sejarah karena menjadi ajang demokrasi pertama setelah Indonesia merdeka, yang bertujuan memilih anggota DPR dan Konstituante.
Melalui lirik yang sederhana namun penuh semangat, Mochtar Embut berhasil menggambarkan suasana optimisme dan partisipasi rakyat kala itu. Lagu ini kemudian dipopulerkan oleh Bintang Radio RRI, dan hingga kini masih sering digunakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam setiap penyelenggaraan pemilu.
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Sistem Pemerintahan di Dunia dan Contohnya
Makna Lirik Lagu
Lirik lagu “Pemilihan Umum” memuat pesan moral dan nilai-nilai demokrasi:
“Pemilihan umum telah memanggil kita, seluruh rakyat menyambut gembira...”
Bait tersebut menggambarkan semangat kebangsaan dan antusiasme rakyat Indonesia untuk menentukan arah bangsa melalui pemungutan suara. Lagu ini juga menekankan pentingnya persatuan, partisipasi aktif, dan tanggung jawab warga negara dalam membangun pemerintahan yang demokratis.
Warisan dan Pengaruh
Meski diciptakan lebih dari setengah abad lalu, karya Mochtar Embut tetap relevan hingga kini. Lagu “Pemilihan Umum” selalu dinyanyikan dalam berbagai kegiatan KPU mulai dari sosialisasi, upacara, hingga kampanye pendidikan pemilih. Lagu ini bukan hanya nostalgia, tetapi juga pengingat bahwa demokrasi Indonesia lahir dari semangat rakyat yang ingin ikut menentukan masa depannya.
Mochtar Embut dengan karyanya berhasil meninggalkan warisan budaya yang mengakar kuat, menjembatani antara seni dan politik, serta memperkuat identitas demokrasi Indonesia.