Sjafruddin Prawiranegara
Halo #Teman Pemilih Sjafruddin Prawiranegara adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia, namun namanya tidak selalu seterkenal pahlawan nasional lainnya. Perannya sangat besar dalam menjaga keberlangsungan Republik Indonesia, terutama ketika terjadi agresi militer Belanda. Ketegasannya, pengabdiannya, serta kontribusinya dalam bidang pemerintahan dan ekonomi menjadikan ia sebagai salah satu tokoh yang patut diapresiasi.
Baca juga: Lirik dan Makna Lagu Pemilu 2024: Suara Kita Sangat Berharga oleh Kikan Cokelat
1. Riwayat Hidup Singkat
Sjafruddin Prawiranegara lahir pada 28 Februari 1911 di Anyer, Banten. Ia berasal dari keluarga pejabat dan mendapatkan pendidikan yang cukup baik pada masanya. Setelah menempuh pendidikan di Rechtshogeschool (Sekolah Tinggi Hukum) di Batavia, ia mulai aktif dalam administrasi pemerintahan dan pergerakan kebangsaan.
Dalam masa awal kemerdekaan, Sjafruddin menjabat berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Menteri Keuangan dalam kabinet awal Republik Indonesia.
2. Peran Besar dalam Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI)
a. Pembentukan PDRI Saat Agresi Militer II
Pada 19 Desember 1948, Belanda melancarkan Agresi Militer II dan berhasil menduduki Yogyakarta, ibu kota Republik Indonesia pada saat itu. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditangkap dan diasingkan.
Dalam situasi genting tersebut, Sjafruddin Prawiranegara mengambil keputusan luar biasa: membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi. Tindakan ini memastikan Indonesia tetap memiliki pemerintahan yang sah, sehingga keberadaan Republik tidak dapat dianggap telah bubar oleh dunia internasional.
b. Kepemimpinan yang Menyelamatkan Republik
Sebagai Ketua PDRI sejak 22 Desember 1948, Sjafruddin menjalankan pemerintahan dari berbagai daerah pedalaman Sumatra Barat dan Sumatra Utara. Keberanian dan kepemimpinannya terbukti krusial untuk mempertahankan eksistensi diplomatik Indonesia.
PDRI berakhir pada 13 Juli 1949 ketika ia mengembalikan mandat kepada Presiden Soekarno setelah para pemimpin republik dibebaskan. Sikap kenegarawanannya terlihat jelas karena ia tidak memanfaatkan posisi itu untuk ambisi pribadi.
3. Kontribusi dalam Bidang Ekonomi dan Pemerintahan
Selain perannya sebagai pemimpin PDRI, Sjafruddin juga dikenal sebagai tokoh penting dalam kebijakan ekonomi Indonesia.
a. Menteri Keuangan
Ia dipercaya menjadi Menteri Keuangan pada masa awal republik. Salah satu kebijakan terkenalnya adalah “Gunting Sjafruddin”, yaitu pemotongan nilai uang untuk mengendalikan inflasi pasca kemerdekaan. Kebijakan ini sangat berpengaruh dalam menstabilkan ekonomi Indonesia.
b. Gubernur Bank Indonesia
Sjafruddin adalah Gubernur Bank Indonesia pertama setelah lembaga tersebut dinasionalisasi pada 1953. Di bawah kepemimpinannya, BI mulai membangun kebijakan moneter untuk memperkuat ekonomi nasional.
4. Kontroversi dan Masa Setelah Pemerintahan
Pada akhir 1950-an, Sjafruddin terlibat dalam gerakan PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia). Ia kemudian dianggap memberontak, namun alasan keterlibatannya lebih pada kritik terhadap kebijakan pusat dan tuntutan perbaikan pemerintahan.
Ia akhirnya mendapatkan amnesti pada 1961, dan meskipun sempat tersingkir dari arena politik, jasa-jasanya terhadap republik tetap sangat besar.
5. Pengakuan dan Warisan Sejarah
Walaupun jasa besarnya tak terbantahkan, terutama dalam mempertahankan Republik melalui PDRI, pengakuan formal terhadapnya datang cukup lama. Pada 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sjafruddin Prawiranegara.
Warisan penting yang ditinggalkan antara lain:
-
Keteladanan keberanian dan kepemimpinan dalam situasi krisis
-
Kebijakan moneter yang berdampak besar bagi kestabilan ekonomi
-
Sikap kenegarawanan yang mengutamakan kepentingan bangsa di atas pribadi