Biografi Nortier Simanungkalit: Dari Musik Perjuangan hingga Lagu Pemilu

Nama Nortier Simanungkalit mungkin tidak sepopuler para penyanyi atau musisi modern, namun bagi bangsa Indonesia, beliau adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah musik perjuangan dan kebangsaan. Melalui karya-karyanya yang sarat semangat nasionalisme, terutama lagu “Mars Pemilu”, Nortier berhasil menanamkan nilai-nilai demokrasi, persatuan, dan cinta tanah air di hati masyarakat Indonesia.

Awal Kehidupan dan Latar Belakang

Nortier Simanungkalit lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada 29 Juni 1938. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakat besar dalam bidang musik. Kecintaannya pada seni suara membawanya untuk terus mengasah kemampuan hingga dikenal sebagai komponis, penyanyi, dan pelatih paduan suara ternama di Indonesia. Ia tumbuh dalam suasana pascakemerdekaan, masa di mana semangat perjuangan masih membara. Kondisi sosial dan politik saat itu sangat memengaruhi karya-karyanya yang banyak mengangkat tema nasionalisme, perjuangan, dan pengabdian kepada bangsa.

Karier dan Karya Musik

Karier Nortier di dunia musik dimulai sejak tahun 1960-an. Ia dikenal aktif menciptakan berbagai lagu mars, himne, dan lagu perjuangan yang digunakan oleh lembaga pemerintahan, organisasi, hingga kegiatan kenegaraan. Gaya musiknya khas — tegas, berirama dinamis, dan memiliki lirik yang membangkitkan semangat kebangsaan.

Beberapa karya terkenalnya antara lain:

  • Mars Pemilu – Lagu yang menjadi simbol semangat pesta demokrasi di Indonesia.

  • Mars Gerakan Pramuka – Menggugah semangat generasi muda untuk berbakti kepada nusa dan bangsa.

  • Mars Korpri – Lagu kebanggaan para aparatur sipil negara.

  • Mars Bela Negara dan Mars PPNI – Membangkitkan jiwa pengabdian dan cinta tanah air.

Sebagai pelatih paduan suara, Nortier juga aktif melatih kelompok paduan suara di berbagai instansi pemerintah, termasuk dalam upacara kenegaraan dan kegiatan resmi nasional.

Pencipta Lagu “Mars Pemilu”

Salah satu karya legendaris Nortier Simanungkalit adalah “Mars Pemilu”, lagu yang hingga kini identik dengan setiap penyelenggaraan Pemilihan Umum di Indonesia. Lagu ini menggambarkan semangat rakyat untuk ikut berpartisipasi dalam demokrasi, menggunakan hak pilihnya, dan menjaga persatuan bangsa. Dengan irama yang gagah dan lirik yang menggelorakan semangat, lagu ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan demokrasi Indonesia. Melalui Mars Pemilu, Nortier seolah menegaskan bahwa Pemilu bukan sekadar ajang politik, tetapi juga perwujudan kehendak rakyat untuk menentukan arah masa depan bangsa.

Ciri Khas dan Nilai Karya

Karya-karya Nortier Simanungkalit memiliki ciri khas tersendiri:

  1. Bertema kebangsaan dan perjuangan – Menonjolkan nilai-nilai nasionalisme, persatuan, dan tanggung jawab terhadap negara.

  2. Berirama mars yang kuat dan berwibawa – Menggambarkan semangat juang dan kedisiplinan.

  3. Lirik yang inspiratif dan membangun karakter – Mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa.

Nilai-nilai inilah yang membuat lagu-lagu ciptaannya tidak lekang oleh waktu dan tetap digunakan hingga kini di berbagai kegiatan resmi kenegaraan.

Baca juga: Nortier Simanungkalit: Pencipta Lagu Mars Pemilu yang Melegenda

Pengabdian dan Akhir Hayat

Selain sebagai komponis, Nortier juga dikenal sebagai pendidik musik yang berdedikasi. Ia banyak membina generasi muda dalam seni paduan suara dan memperkenalkan musik sebagai media pembentukan karakter bangsa. Nortier Simanungkalit wafat pada 5 Februari 2017 di usia 78 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi dunia musik Indonesia, tetapi karya dan semangatnya tetap hidup di hati rakyat. Lagu-lagunya, termasuk Mars Pemilu, terus berkumandang di setiap perhelatan demokrasi sebagai warisan abadi perjuangan dan cinta tanah air.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 28 Kali.