Sejarah dan Asal-usul Politik Aliran di Indonesia

Wamena: Halo #TemanPemilih ayo kita belajar bersama tentang hal-hal yang berkaitan dalam pemilu salah satunya mengenai Politik Aliran. Mari kita belajar bersama mengenai Politik Aliran akan kita bahas pada berita ini.

Faktor Penyebab Munculnya Politik Aliran di Indonesia

  1. Adanya perbedaan pada sistem pendidikan dimana kaum terpelajar dari sekolah barat mampu berpikir secara modern dan nasionalis sementara kelompok pesantren berpegang pada nilai islam tradisional.
  2. Perbedaan kelas sosial dan ekonomi perbedaan kepentingan antara kaumproyayi, pedagang dan santri sehingga memiliki identitas politik yang berbeda-beda.
  3. Perkembangan pada organisasi sosial keagamaan mulai munculnya organisasi keagamaan seperti yang pertama Budi Utomo pada tahun 1908, Sarekat Islam pada tahun 1912, dan Nahdlatul Ulama pada tahun 1926.

Baca juga: Politik Aliran Adalah: Pengertian, Contoh, dan Dampaknya di Indonesia

Perkembangan Politik Aliran pada Masa Pra-Kemerdekaan (1920-1945)

  1. Kaum Nasionalis yang diwakili oleh Partai Nasional Indonesia (PNI) yang menekankan pada semangat kebangsaan
  2. Kaum Islam Modernis yang diwakili oleh Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) yang kemudian Masyumi
  3. Kaum Islam Tradisionalis yang diwakili oleh Nahdlatul Ulama (NU)
  4. Kaum Marxis dan Sosialis yang diwakili oleh Partai Komunis Indonesia (PKI)

Politik Aliran pada Masa Awal Kemerdekaan (1945-1959)

Pemilu pertama pada tahun 1955 menjadi salah satu bukti bahwa bukti nyata dominasi politik aliran. Pada Pemilu ini juga didapatkan bahwa empat partai besar yang mewakili empat aliran utama:

  1. PNI (Nasionalis)
  2. Masyumi (Islam Modernis)
  3. NU (Islam Tradisional)
  4. PKI (Komunis/sosialis)

Masa Orde Baru (Upaya untuk Menekan Politik Aliran) ( 1966-1998)

  • Partai-partai islam dilebur menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
  • Partai nasionalis dan non-islam digabung menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
  • Partai Golongan Karya dianggap sebagai partai netral

 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 6 Kali.